-
Line
-
Facebook
-
Twitter
-
email
Bekasisociety.com – Dalam langkah upaya pencegahan wabah virus Corona di Indonesia. Kali ini Pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin pencegah Covid-19, Senin (7/12/2020).
Hal itu dijelaskan oleh Jokowi di akun Instagram Pribadinya,”Alhamdulillah, pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin pencegah Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus lalu. Pada awal Januari 2021 nanti, pemerintah juga mengupayakan 1,8 juta dosis vaksin,”tulis Jokowi.
Lanjut Jokowi,”Selain dalam bentuk jadi, pemerintah akan mendatangkan 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku pada bulan ini dan 30 juta dosis pada bulan Januari 2021. Vaksin-vaksin dalam bentuk bahan baku ini akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin,”katanya.
“Kendati begitu, untuk memulai vaksinasi kita masih memerlukan tahapan-tahapan yang ketat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Seluruh prosedur ilmiah persiapan vaksinasi harus dilalui dengan baik untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta meningkatkan efektivitas vaksin Covid-19 tersebut. Pertimbangan ilmiah serta hasil akhir uji klinis akan menentukan kapan vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan,”terangnya.
“Terakhir, meski vaksin sudah ada, kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi kita untuk bisa melewati ujian wabah ini,”pungkasnya.
Dari postingan Jokowi tersebut menuai banyak komentar dari warganet hingga mencapai ribuan komentar.
Dari akun @havidz_antonio,”Mohon diuji ke menteri-menteri bapak dulu,”tulisnya.
Lanjut akun @olandrevly23,”Presiden sebagai orang nomor satu di negara ini, saya harap Presidenlah yang pertama di vaksin agar menimbulkan kepercayaan pada rakyat,”terangnya.
Covid-19 memang membuat polemik yang sangat luar biasa di Indonesia dan menjadi sorotan yang sangat dahsyat, langkah-langkah yang diambil Pemerintah tak luput dari berbagai komentar dari masyarakat. (Red).
