VidCon : Dosen Universitas Pelita Bangsa Tanggapi Covid-19

By
Share this...

BEKASISOCIETY.com – Terkait Covid-19 yang semakin hari makin menjadi, Kini menjadi sumber ketakutan yang sangat luar biasa dimasyarakat Kabupaten Bekasi.

BEKASISOCIETY.com gelar Video Conference dengan Dosen Universitas Pelita Bangsa Cikarang dari Fakultas Teknik Informatika yang diikuti oleh Amali, M.Kom, Ermanto, M.Kom, Effendi, M.Kom, Edy Widodo, M.Kom, Arif Tri W, M.Kom dan juga Pimpinan Redaksi BEKASISOCIETY.com Syahrul Gunawan, Minggu (22/03/2020), pukul 20.00 WIB.

Dalam Vidcon tersebut dimoderatori oleh Ahmad Turmudi, S.Kom, M.Kom salah satu Dosen Fakultas Teknik Informatika Universitas Pelita Bangsa.

Dalam menyikapi Covid-19 Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan virus ini sebagai pandemi atau wabah penyakit global.

Angka kasus terinfeksi virus corona di seluruh dunia masih terus meningkat.

Hingga Minggu (22/03/2020) pagi, data John Hopkins University, menunjukkan, ada 304.528 kasus terinfeksi, 12.973 orang meninggal dunia, dan 91.676 orang sembuh.

Data sehari sebelumnya, 271.629 kasus, 11.282 orang meninggal dunia, dan 87.403 orang sembuh.

China masih mencatatkan kasus tertinggi, yaitu 81.305 kasus.

Melansir CNN, selain China, negara dengan kasus terbesar lainnya adalah Italia dan Spanyol.

Sementara itu, negara-negara dengan jumlah kematian tertinggi adalah Italia, China, dan Iran.

Guna menghindari terjadinya penyebaran virus, sejumlah negara mengambil kebijakan lockdown.

Dalam kamus Cambridge, lockdown adalah sebuah situasi di mana orang tidak diperbolehkan untuk masuk atau meninggalkan sebuah bangunan atau kawasan dengan bebas karena alasan sesuatu yang darurat.

Source YouTube : Bekasi Online Society (Video Conference)

Di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan tidak akan mengambil langkah lockdown di tengah penyebaran virus corona (COVID-19) yang semakin masif. Hal itu disampaikan oleh Kepala BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo.

Dari sudut pandang Akademisi Dosen Universitas Pelita Bangsa, Amali. M.Kom mengatakan,”Sesuai dengan Profesi kita sebagai tenaga pendidik, yang terpenting kita sebagai yang berprofesi di bidang akademisi kita wajib memberikan edukasi terhadap masyarakat dengan meluruskan hal-hal yang simpang siur,”ujarnya.

Lanjut Amali,”Kita harus membuat sebuah panduan terkait Covid-19 kita kombinasi dari segi perspektif bahwa ini adalah sebuah ujian kehidupan kemudian dari sisi syariat bagaimana kita menjaga diri kita dari maraknya wabah Covid-19 ini dan tentunya kita harus memberikan semacam advise terhadap masyarakat agar tetap tenang dalam menghadapi Covid-19,”kata dia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ermanto, M.Kom,”Kita sebagai Dosen, Apalagi Dosen di bidang IT dengan maraknya informasi yang simpang siur di sosial media, kita harus mulai gencar melakukan kampanye screening informasi-informasi yang masuk kita filter dan cek sumbernya, tujuanya agar informasi yang benar-benar valid itu sampai ke masyarakat,”jelasnya.

Dilansir dari CNN, Juru bicara presiden, Fadjroel Rachman menyatakan pemerintah belum mau menerapkan lockdown lantaran publik tak membutuhkan kebijakan yang menimbulkan efek kejut semata

Menurut Amali, M.Kom,”Lockdown memang salah satu hal yang cukup baik, tapi memang disatu sisi harus ada Sinergi antara semua pemerintahan daerah dan aparat panel kenegaraan dalam hal ini kementrian, baik itu Pemerintahan maupun sektor swasta itu harus ada sinergiritas dulu,”pungkasnya.

Sementara itu Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencari relawan untuk bersama-sama memerangi Covid-19 yang sudah mewabah di tanah air.

Amali kembali menanggapinya,”Mengenai relawan, untuk melibatkan relawan dengan high risk sebagaimana kita ketahui Covid-19 ini bukan sesuatu yang mudah dan juga bukan sesuatu yang bisa kita sepelekan betul-betul harus orang-orang yang mempunyai pendidikan yang memadai, Karna harus orang-orang yang memang memiliki bekal-bekal dan teknis yang memadai,”tutupnya. *(Red).

You may also like