Pemakaian Hand Sanitizer Dan Desinfektan Tidak Boleh Sembarang! Begini Penjelasan Dari Ilmuwan Indonesia Dr. Yuni K. Krisnandi

By
Share this...

BEKASISOCIETY.com – Semakin merebaknya wabah virus corona atau (Covid-19) di Indonesia tentunya membuat sebagian besar masyarakat melakukan antisipasi yang sangat luar biasa demi mencegahnya agar tidak terpapar virus tersebut.

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut Covid-19. Virus corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan, pneumonia akut, sampai kematian.

Masyarakat yang di buat resah, Membuat antisipasi mulai dari memakai masker, hand sanitizer sampai melakukan penyemprotan desinfektan untuk pencegahan akan penyebaran virus itu.

Mengingat cepatnya proses penyebaran dan penularan di seluruh dunia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global. 

Dirjen WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan penetapan COVID-19 sebagai pandemi global, pada Kamis (12/3/2020). (WHO)

Banyak cara juga untuk menjaga kebersihan diri dalam menghadang pandemi corona Covid-19. Penggunaan hand sanitizer mendadak menjadi semakin populer untuk menjaga kebersihan tangan.

Penggunaan hand sanitizer ini tidak bisa sembarangan. Dosen Kimia FMIPA Universitas Indonesia dan juga anggota Ilmuan Muda Indonesia (ALMI) Dr.Yuni K.Krisnandi mengingatkan bahwa penggunaan hand sanitizer dapat digunakan bila tidak ada sabun dan air. Penggunaan hand sanitizer juga tidak boleh berlebihan.

“Agar tidak menyebabkan iritasi kulit,”kata Yuni saat di konfirmasi oleh tim BEKASISOCIETY.com, Minggu (05/04/2020).

Ia juga mengingatkan agar berhati-hati menggunakan hand sanitizer karena mengandung bahan yang mudah terbakar. Pada saat penggunaan jangan sampai dekat dengan api.

“Karena (mengandung) alkohol dengan kadar yang cukup tinggi, tentu setelah dipakai akan cepat menguap dan jika memiliki kulit sensitif hati-hati karena alkohol dapat menyebabkan kulit kering. Sehingga mudah iritasi,”imbuh Yuni.

Dalam keterangan yang diberikan kepada tim BEKASISOCIETY.com, Dosen Kimia FMIPA Universitas Indonesia dan juga anggota Ilmuan Muda Indonesia (ALMI) Dr.Yuni K.Krisnandi mengingatkan juga soal pemakaian cairan desinfektan yang tidak boleh sembarang Disemprotkan.

Berikut Tips Penggunaan Hand Sanitizer Dan Desinfektan Dalam Penyebaran Covid-19 Dari (Dr. Yuni K. Krisnandi)

penyemprotan cairan desinfektan yang sedang digalakkan di seluruh wilayah di tengah pandemi Covid-19 ini. Tidak hanya dilakukan oleh instansi resmi Pemerintah, namun masyarakat juga berlomba-lomba untuk membuat cairan desinfektan sendiri guna membunuh virus corona yang diduga dapat hidup hingga tiga hari pada permukaan benda.

Penyemprotan pun dilakukan di tempat-tempat yang memiliki intensitas tinggi terhadap kontak dan interaksi langsung dengan banyak orang seperti fasilitas umum, perkantoran, hingga pemukiman warga.

Namun, tidak banyak diketahui bahwa cairan desinfektan ini mengandung bahan kimia yang memiliki dampak yang buruk apabila bersentuhan langsung dengan manusia. Umumnya iritasi kulit, mata dan gangguan pernafasan, tapi bisa lebih parah yaitu memicu kanker (karsinogenik).

“Penggunaan desinfektan yang langsung semprot-semprot itu tidak dianjurkan untuk umum ya, Apalagi kalau tidak diberitahukan kandungannya apa di dalam air yang Disemprotkan tersebut. Nanti bukannya efektif membunuh virus corona-nya, malah membuat warga mengalami gangguan kesehatan yang lainnya, (Karena belum ada studi bahwa penyemprotan massal tersebut efektif),”tandasnya.

“Yang paling tepat dalam membersihkan diri adalah cuci tangan dan mandi menggunakan sabun, dengan digosok, sehingga mikroba akan lepas dari tubuh,”Tambah Yuni. *(Syahrul).

You may also like